Dajoss – Kericuhan terjadi pada saat laga antara PSIR Rembang melawan PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi divisi utama di Stadion Krida Rembang, Minggu sore. Tiga orang mengalami luka luka terkena lemparan batu.
Sebenarnya sepanjang pertandingan berlangsung cukup seru, karena kedua tim saling serang. PSIR unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak oleh M Husein pada menit ke 38, tetapi disamakan oleh PSS Sleman lewat sontekan Anang Hadi menit ke 75.
Skor imbang tersebut membuat tensi pertandingan semakin memanas. Akhirnya tuan rumah Laskar Dampo Awang mampu menambah gol menjelang laga usai. Striker Erpina memanfaatkan kemelut di depan gawang lawan, dengan sepakan kaki kanannya, merubah kedudukan menjadi 2 – 1.
Diduga hal itu yang memancing keributan. Entah siapa yang memulai, sebagian penonton menghujani batu kelompok suporter Slemania, pendukung PSS Sleman di tribun bagian selatan. Tiga suporter terluka dan langsung mendapatkan perawatan oleh petugas PMI.
200 an suporter Slemania berhamburan menyelamatkan diri masuk ke dalam lapangan, dengan penjagaan ketat barikade aparat Polres Rembang. Kericuhan kembali pecah, karena beberapa suporter Slemania merusak baliho papan reklame di pinggir lapangan, sehingga menyulut kemarahan penonton.
Sekjen Gabungan Suporter Rembang (Ganster) Ahmad Afif mengatakan kericuhan terjadi karena ulah sejumlah penonton yang melakukan provokasi. Sebelum pertandingan pihaknya sudah mengusulkan agar suporter kedua tim dipusatkan satu lokasi, untuk mempermudah pengamanan, tetapi kurang mendapatkan perhatian.
Atas peristiwa ini, Slemania berharap bisa menjadi pembelajaran untuk kedua belah pihak. Yoko, Ketua Umum Slemania mengaku sama sekali tidak menaruh dendam terhadap suporter PSIR, karena pada dasarnya hubungan terjalin cukup baik.
Polisi akhirnya bisa meredakan situasi, dengan membubarkan penonton agar segera meninggalkan Stadion Krida Rembang. Dua anjing pelacak ikut dikerahkan, karena masih saja ada penonton membandel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar